Seorang gadis cantik, artis sinetron, mendekati mereka dan bicara dengan Faisal tanpa mengacuhkan Monik. Monik pun berpamitan pada Faisal dan bermaksud mendekati manajernya.
"Monik!" Langkahnya tertahan begitu mendengar suara laki-laki memanggilnya. Monik menoleh, melihat searang laki-laki setengah baya menyalaminya,
"Saya Alexander, boleh sebentar kita berbincang-bincang di sini?"
"Ooh, Pak Alex!" sambut Monik teringat laporan Rika yang menyatakan sutradara yang satu itu getol menyodorkan peran-peran paclanya. Sayang Monik tak tertarik terjun ke dunia sinetron dan mengisyaratkan Rika untuk menolak tawaran main.
"Jangan bosan memburu Anda, itu motto saya setelah berkali-kali Anda tolak peranan yang saya tawarkan. Tapi sekali ini Anda pasti tertarik karena saya memasangkan permainan Anda dengan Yulriza dalam cerita yang ditulis novelis Liesa," katanya antusias.
"Yulriza?" Monik menyebut nama aktor ganteng yang sedang dipuja-puja penggemar yang seratus persen berjenis kelamin cewek.
Dan nama novelis itu jugs mempengaruhi Monik karena Liesa dikenal sebagal pengarang berkarakter, tulisan-tulisannya menarik dan menyedot penggemar yang fanatik. Dua nama itulah mernberikan daya tarik tersendiri pada tawaran Alex kali ini.
"Sebentar lagi Yul Akan datang dan katanya ingin juga berbincang-bincang dengan Anda. Siapa tahu Anda tertarik main setelah mengenal dia lebih dekat," bisik Alex penuh arti.
"Saya mau tanya Pak Alex. Mengapa Bapak begitu menggebu-gebu menginginkan saya main di bawah arahan Anda? Toh, ada pemeran lain yang lebih serasi disandingkan dengan Yulriza atau bintang Anda lainnya?"
"Sebenarriya masalahnya agak pribadi tapi karena Anda menanyakannya, apa boleh buat, saya ingin jujur saja," katanya mengawali penuturannya.
Sebagai sutradara film-film panas, Alex mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak. Karena itutah setelah ditimbang-timbang, sutradara itu berniat mengubah haluannya, meninggalkan kesan panas pada film-film hasil karyanya yang telanjur lekat pada masyarakat film.
Alex ingin membuat film-film drama yang baik dan untuk itu diperlukan perombakan tim serta menghilangkan kebiasaannya selama ini. Bintang-bintang panas dihindarinya dalam film yang akan dibuatnya, termasuk penulis skenario yang biasa dipakainya. Alex beralih pada bintang muda berbakat dan cerita yang berbobot.
Pilihannya jatuh pada Monik karena kehidupan pribadinya yang bersih dan jauh dari gosip murahan, kecuali memang didengarnya sekitar kesendirian Monik, dan itu dimakluminya karena dinilainya Monik 'terlambat' dikenal. Usia Monik sudah cukup matang ketika iklan permen itu berhasil melambungkan namanya.
Kesan pribadi Alex membuat Monik bersedia mendengarkan. Sekalipun urusan perjodohannya disinggung namun kesannya cukup baik dan tidak negatif seperti rekan-rekan artis. Timbullah benih simpati di hati Monik.

